Stop Galau, Raih Mimpimu!
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Lengan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap Nusa
Apaan sih Rhein, sok patriotis banget pake nyanyi lagu kebangsaan segala. Ya nggak apa-apa, dong.. Suara gw bagus, kok.. *langsung upload soundcloud*.
Sebenernya, saya prihatin... *ala pak SBY*. Oh bukan, maksudnya campuran antara miris, sebal, kasian, dan khawatir sama anak-anak ABG zaman sekarang. Kalau ditilik-tilik terutama dari jejaring sosial paling hits masa kini alias twitter, akun yang paling banyak menjamur dan paling banyak followernya itu adalah akun-akun galau. Ratusan ribu, lho. Duh! *tepok jidat*
Zaman bahasa 4L4y mungkin udah agak lewat dan sekarang yang ngehits adalah quote-quote dari akun galau. Rhein sendiri nggak follow mereka dan nggak perlu follow karena hampir tiap hari pasti ada yang nge-retweet jadi pasti kebaca. Galau di sini sasarannya lebih kepada remaja, mahasiswa, para jomblo, dan pelaku LDR. Isinya pun nggak jauh-jauh dari 'curhat betapa menderita' dan cukup mewabah sampai ke dunia nyata. Seolah-olah galau untuk hal nggak penting itu menjadi lifestyle dan tampak gaul. MEN! Tuh lihat, banyak anak SD di pelosok yang untuk sekolah aja sulit. Mereka lebih menderita...
Ada yang pengen Rhein sampaikan sama penggemar akun-akun galau itu. Apa yang kalian dapet dari penggalauan nggak penting itu? Apa mereka bisa menginspirasi kalian untuk melakukan hal terbaik untuk negeri ini atau minimal untuk diri sendiri? Kalian tahu dengan banyaknya follower, mereka itu cari duit. Mereka cari makan dari hasil bikin rusak mental anak muda. Kalau generasi sekarang ini pada hobinya galau hanya karena urusan jomblo, diputus pacar, cinta diam-diam, atau hal sepele lainnya, coba bayangkan 20 atau 30 tahun lagi. Saat negara ini dipimpin sama mereka, mau jadi apaaaa??
Sebagai anak muda, sayang banget kalau waktu hanya dihabiskan untuk mikir hal-hal galau seperti itu. Justru di usia muda itu saat yang sangat tepat untuk memikirkan apa yang kalian suka (jangan suka galau, ya), apa yang kalian mau di masa depan, mimpi besar apa yang kalian ingin raih. Asah sensitivitas kalian tentang lingkungan. Pernah nggak sih, terpikir apa potensi terbesar di Indonesia ini? Apa yang bisa digali dari Indonesia untuk devisa dan kemajuan negara? Kelautan, pariwisata, sumber daya alam, nasib wilayah selain pulau Jawa. Itu masa depan, itu mimpi. Jangan keduluan sama pihak asing yang keburu pasang taring. Mulailah dari hal positif yang kalian suka.
Okay, ini mulai ngelantur. Intinya sih, cuma pengen bilang STOP GALAU NGGAK PENTING. Anak muda harus melakukan aksi positif dan bermanfaat tiap hari. Kalau mau galau itu yang agak kece dikit, kek. "Aduh, gw galau butuh duit 100 juta untuk buka cabang bisnis di Flores." atau "Gw galau nih, butuh pasokan buku dan peralatan belajar untuk anak-anak di pelosok.". Yah, meskipun Rhein juga yakin kalau orang yang memikirkan masalah itu nggak ada waktu untuk galau tapi langsung beraksi mencari solusi... :p
Keep fight! Catch your dream for better future!
Sebenernya, saya prihatin... *ala pak SBY*. Oh bukan, maksudnya campuran antara miris, sebal, kasian, dan khawatir sama anak-anak ABG zaman sekarang. Kalau ditilik-tilik terutama dari jejaring sosial paling hits masa kini alias twitter, akun yang paling banyak menjamur dan paling banyak followernya itu adalah akun-akun galau. Ratusan ribu, lho. Duh! *tepok jidat*
Zaman bahasa 4L4y mungkin udah agak lewat dan sekarang yang ngehits adalah quote-quote dari akun galau. Rhein sendiri nggak follow mereka dan nggak perlu follow karena hampir tiap hari pasti ada yang nge-retweet jadi pasti kebaca. Galau di sini sasarannya lebih kepada remaja, mahasiswa, para jomblo, dan pelaku LDR. Isinya pun nggak jauh-jauh dari 'curhat betapa menderita' dan cukup mewabah sampai ke dunia nyata. Seolah-olah galau untuk hal nggak penting itu menjadi lifestyle dan tampak gaul. MEN! Tuh lihat, banyak anak SD di pelosok yang untuk sekolah aja sulit. Mereka lebih menderita...
Ada yang pengen Rhein sampaikan sama penggemar akun-akun galau itu. Apa yang kalian dapet dari penggalauan nggak penting itu? Apa mereka bisa menginspirasi kalian untuk melakukan hal terbaik untuk negeri ini atau minimal untuk diri sendiri? Kalian tahu dengan banyaknya follower, mereka itu cari duit. Mereka cari makan dari hasil bikin rusak mental anak muda. Kalau generasi sekarang ini pada hobinya galau hanya karena urusan jomblo, diputus pacar, cinta diam-diam, atau hal sepele lainnya, coba bayangkan 20 atau 30 tahun lagi. Saat negara ini dipimpin sama mereka, mau jadi apaaaa??
Sebagai anak muda, sayang banget kalau waktu hanya dihabiskan untuk mikir hal-hal galau seperti itu. Justru di usia muda itu saat yang sangat tepat untuk memikirkan apa yang kalian suka (jangan suka galau, ya), apa yang kalian mau di masa depan, mimpi besar apa yang kalian ingin raih. Asah sensitivitas kalian tentang lingkungan. Pernah nggak sih, terpikir apa potensi terbesar di Indonesia ini? Apa yang bisa digali dari Indonesia untuk devisa dan kemajuan negara? Kelautan, pariwisata, sumber daya alam, nasib wilayah selain pulau Jawa. Itu masa depan, itu mimpi. Jangan keduluan sama pihak asing yang keburu pasang taring. Mulailah dari hal positif yang kalian suka.
Okay, ini mulai ngelantur. Intinya sih, cuma pengen bilang STOP GALAU NGGAK PENTING. Anak muda harus melakukan aksi positif dan bermanfaat tiap hari. Kalau mau galau itu yang agak kece dikit, kek. "Aduh, gw galau butuh duit 100 juta untuk buka cabang bisnis di Flores." atau "Gw galau nih, butuh pasokan buku dan peralatan belajar untuk anak-anak di pelosok.". Yah, meskipun Rhein juga yakin kalau orang yang memikirkan masalah itu nggak ada waktu untuk galau tapi langsung beraksi mencari solusi... :p
Keep fight! Catch your dream for better future!
#30DaysChallenge Day 5
Love is real, real is love. -John Lennon-
Comments
"NO galau"