Seven Days Won Qanita Romance Novel Competition

Seperti yang pernah Rhein tulis di postingan Happines of June, di cerita terakhir Rhein bilang sedang nulis novel untuk ikut Lomba Penulisan Novel Qanita Romance. Judul novel yang dikirim, "Seven Days". Sebelum heboh karena *sesuai judul* novel ini akhirnya menang, Rhein pengen cerita dulu gimana proses terbuatnya novel ini...

Seven Days bercerita dengan latar belakang Bali. Mengapa? Karena saat Rhein mendapat info mengenai lomba itu tepat sepulang dari Bali. Jadi, munculah ide tentang novel berlatar perjalanan ke Bali. Tentang isi novelnya, nanti aja lah ya pada baca kalau novelnya udah terbit. Hahaha... Sebenarnya agak khawatir novel itu bakal selesai di tengah kesibukan kantor dan waktu yang sudah mepet deadline, untunglah deadline diperpanjang. Thanks, Mizan :). Proses pembuatan novel ini tepat satu bulan. Dengan spesifikasi naskah sejumlah 111 halaman, riset dari berbagai sumber dan kawan yang di Bali, plus ingatan Rhein yang masih segar mengenai Bali tentunya. Apakah waktu tersebut cukup singkat atau lama? Bagi Rhein, jangka waktu 1 bulan untuk novel 100an halaman termasuk standar. Karena novel sebelumnya, Jalan Menuju Cinta-Mu, juga waktunya kira-kira segitu. Dengan konsistensi menulis per hari yang rutin  dan bahan riset yang sudah 3/4 matang di otak, pastinya... :)

Buat Rhein, novel ini termasuk spesial. Pertama, dari dulu Rhein bercita-cita bikin novel perjalanan. Berhubung Rhein suka backpacking tapi belum bisa bikin berita atau feature kayak para backpacker+penulis yang udah tenar, bikin novel dengan latar perjalanan adalah satu-satunya yang mungkin bagi Rhein. Kedua, karena ini pertama kalinya Rhein nulis dengan sudut pandang orang pertama "AKU". Selama ini, Rhein selalu nulis dengan sudut pandang ketiga "penulis pembuat segala", dengan alasan bisa mengeksplor masing-masing tokoh. Resikonya adalah novel yang panjang seperti CoupL(ov)e yang lebih dari 250 halaman dan sampe sekarang belum terbit. Hehehehe... *dijitak rame-rame*. Keliatan banget Rhein tipikal penulis yang pengen tiap tokohnya pada cerewet mengungkap perasaan masing-masing.. :D Jadi, Rhein memutuskan untuk pake sudut "aku" karena batasan halaman maksimum 125 halaman.

Satu bulan, novel ini beres. Mengendap 1 minggu, lalu masuk fase editing pangkas sana-sini, kasih ke beberapa teman untuk meminta komentar, revisi, dan voila! Kurang lebih satu minggu sebelum deadline, barulah dikirim ke penyelenggara lomba, Penerbit Mizan. Awal-awal dapet info yang peserta lomba sekitar 100 naskah, Rhein cukup pede untuk lolos terbit. Tapi menjelang deadline, ternyata yang kirim tambah banyak... *kayak gw ini, ngirim pas akhir-akhir* dan jumlah peserta hampir 400 naskah! JENG! JENG! Jiperlah gw, maaakkk... :)). Tapi tetep, harus pede. Rhein udah mengusahakan yang terbaik dan mengaplikasikan teknik-teknik menulis semampu Rhein.

Tanggal 30 Agustus, Rhein dikasih tahu kalau ada pengumuman finalis 20 besar dan naskah Seven Days lolos. Hore! Senang, tapi belum tenang. Dengan cukup kepo, Rhein mencari tahu informasi mengenai ke-19 penulis yang masuk finalis tersebut! *apa Rhein, lu cukup kepo? Lu kebangetan kepo itu mah!*. But hey, dalam strategi perang, kita perlu mengenal lawan, bukan? :D. Setelah melalui informasi data penulis hasil kepo dan analisis dari otak cerdas ini, Rhein bisa menyimpulkan kalau naskah Seven Days kemungkinan hanya bisa lolos ke 10 besar yang layak terbit. Tapi ternyata, analisis gw MELESET! Karena tidak hanya masuk 10 besar, tapi Seven Days menang juara 1. JENG! JENG! :)) Info lengkap ada di SINI.
Klik gambar untuk lebih jelas

Naskah ini, dibandingkan naskah-naskah lomba lain, mungkin bukan yang terapi, terseru ceritanya, terromantis kisahnya, termendayu-dayu, terbanyak quote-quote cantik *karena gw ngga pandai gombal*, terunik karakternya, atau ter-ter lainnya. Karena Rhein percaya, tiap cerita punya ciri khas dan keunikan masing-masing. Seven Days dipilih, mungkin karena mewakili, cocok, dan click dengan kriteria yang Penerbit Mizan-Qanita butuhkan. Jadi saya percaya, ke 10 besar naskah yang lolos terbit itu pasti yang terbaik! :)

Selamat untuk seluruh pemenang! 

Untuk yang hobi menulis, teruslah menulis. Karena dengan karya tertulis, kalian bisa abadi... ^_^

Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

achie said…
horey.. selamat rhein.. :)
terus berkaryaaa yaaa..

coupl(ov)e nya lama bner nih keluarnya :p cant wait..
Ragil Kuning said…
Selamat Mbak... Kau Kereeennn!!!
Rhein Fathia said…
@Achie:
Makasih ya, chie... :D InsyAllah bakal terus berkarya..
Iya nih.. coupl(ov)e lama bangeeett.. hahahaha...

@ragil kuning:
makasih ya, dear... :D
Unknown said…
anteng bener nih. menyelami penulis. d-hunter fans

Popular posts from this blog

2022: Slightly Romantic Comedy

Tips Belajar IELTS (yang ngga berhasil-berhasil amat)

Mein Traumhaus!