I Will Meet You

Saya akan ketemu kamu suatu hari nanti.
Kamu yang bisa mencintai saya dan keluarga saya dalam kondisi apa pun dan saya bisa melakukan hal sebaliknya.
Kamu yang nggak akan marah kalau saya ganggu-ganggu ketika saya bosan. Yah, sesekali boleh lah marah kalau saya keterlaluan.
Kamu yang akan memeluk saya lembut ketika saya drama dan melankolis.
Kamu yang bisa melihat bahwa saya bukan perempuan tangguh ceria hobi ketawa, tapi ada sosok rapuh pemurung yang sinis pada dunia. 
Kamu yang mau memberi saya ruang dan waktu tiap pagi untuk saya melamun sendiri sembari menggenggam mug dan menyesap kopi. 
Kamu yang akan memaklumi kebiasaan saya yang sering protes karena merasa gendut dan jerawatan tapi tetap makan eskrim, cokelat, dan segalan camilan ber-MSG.
Kamu yang akan terbiasa dengan wajah saya yang sesekali hitam semua, hijau semua, atau putih semua, karena sedang maskeran.
Kamu yang hanya akan tertawa maklum karena saya tidak suka olahraga dan menggantinya dengan joget-joget nggak jelas dengan musik-musik disko. 
Kamu yang tidak merasa terintimidasi ketika saya punya potensi lain yang tidak kamu miliki dan mendukung saya untuk tetap bisa mandiri tanpa bersikap tak peduli. 
Kamu yang mau memahami bahwa saya punya banyak sekali imajinasi liar atau hopelessly romantic.
Kamu yang akan saya berikan cinta sepenuh hati.
Kamu yang akan jadi idola dan apa pun yang terjadi saya tetap fans nomor satu!
Kamu yang demi kamu saya mau belajar hal-hal yang tidak pernah saya lakukan, belajar masak misalnya.
Kamu yang bersedia menjadikan saya sebagai ibu untuk anak-anak kita nanti.
Kamu yang akan selalu saya rindu di tiap hela napas dan detik yang berlalu.
Kamu yang di tiap menjelang pertemuan kita akan selalu saya tunggu. 
Kamu yang mungkin sesekali jadi sumber kekesalan saya, lalu kita bertengkar karena saya egois ingin dimengerti, tapi kamu nggak ngerti-ngerti, dan akhirnya kita baikan lagi. 
Kamu yang mau menjadi imam saya, mendidik saya menjadi perempuan yang lebih baik, dan kita bisa belajar sama-sama menjadi manusia yang lebih baik.
Kamu yang akan menjadi seseorang yang saya tidak merasa gengsi untuk meminta, “Please, hug me.”
Kamu yang akan saya rengkuh tanpa perlu kamu bilang kalau kamu butuh.
Kamu yang pertama kali akan saya temui tiap bangun tidur dan kita bisa sama-sama gosok gigi.
Kamu yang mau bersama-sama saya untuk belajar saling mengerti, memahami, dan percaya bahwa masalah apa pun akan kita hadapi bersama dan kita akan baik-baik saja.

Kamu, yang akan jadi bayangan di samping saya tiap kali kita jalan-jalan nanti
Untuk kamu, selamat tahun baru. Semoga tahun ini Tuhan yang Maha Baik Hati mengizinkan kita untuk bertemu. 

Freo, 2nd January 2017

Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

Rd said…
saya cuma bisa berkata: amiiinn
Ceuceumeo said…
Aamiin..akupun merindu.. :)
Ceuceumeo said…
Aamiin..akupun merindu.. :)

Popular posts from this blog

2022: Slightly Romantic Comedy

A Day at The Same Time Zone

The Only One Lady's Birthday