Sherlock Holmes: A Game of Shadows


Gw boleh nggak nonton Breaking Dawn, melewatkan Mission Imposible 4, atau ketinggalan Smurf. Tapi tidak untuk Sherlock Holmes! Setidaknya, setiap kali gw nonton Sherlock Holmes, gw nggak akan terganggu oleh berisiknya ABG labil kayak kalau nonton serial Twilight atau celotehan anak-anak kayak kalau nonton Harry Potter. Hehehe... 

Selain itu, sejak zaman SMP gw selalu kecanduan novel-novel detektif, terutama cerita Sherlock Holmes yang dengan jeniusnya diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle. Gw juga nggak melewatkan serial Sherlock Holmes yang pernah tayang tahun 1984-1994 dengan aktornya Jeremy Brett. Pastinya gw nonton hasil donlotan, secara tahun 1984 gw aja belum tercipta.

Maka, saat Sherlock Holmes pertama kali muncul di layar lebar tahun 2009, asli gw seneng banget! Hoaaa... Reviewnya udah pernah gw tulis di sini. Khusus untuk tahun 2011, Sherlock Holmes: A Games of Shadow ini yang paling gw tunggu diantara film lain. Jadilah, pertama tayang di Indonesia tanggal 23 Desember lalu, langsung gw tonton! Hahaha...

Dari kabar-kabar yang sudah beredar, tentang perbedaan 'orang-orang di belakang layar' dalam pembuatan film ini dibanding yang pertama, pastilah akan mengakibatkan perbedaan juga di hasilnya. Dari segi cerita, lebih kompleks dengan cakupan masalah yang lebih luas, masalah sebelum perang dunia gitu lah. Gw sendiri sampai ragu benarkah Sherlock Holmes bisa memecahkan masalahnya? Dan ternyata.... *rahasia*. Dari segi opening, entah kenapa gw lebih merasa WOW di film pertama. Opening di film kedua ini lebih menampakkan bom yang meledak-ledak layaknya film action dibanding mengusung kecerdasan Sherlock Holmes. 

Sampai ke tengah cerita, semua tampak membingungkan dan bikin gw sebagai penonton penasaran dan lagi-lagi berfikir "Bisa nggak ya, terpecahkah masalahnya?". Dari tengah cerita sampai akhir.... Waaaahhh.. SERU ABIIISSS!! Tegang, kocak, seru, mikir, sedih, terharu, semua campur aduk dan ditempatkan di cerita dengan pas. Apalagi didukung sinematografi yang KEREN ABIS! Adegan-adegan slow motion menimbulkan efek tegang dan seru. Gw suka banget sama cerita di film sekarang juga sebagian mirip dengan novel aslinya. Lalu, berakhir dengan dramatis dan sama sekali nggak ketebak. 

Untuk penokohan, akting Robert Downey Jr dan Jude Law sudah tidak perlu diragukan lagi lah pastinya ya... Sedangkan gw sendiri agak kecewa dengan tokoh Profesor James Moriarty. Peran yang dimainkan sama Jared Harris ini nggak se-misterius, se-dingin, dan se-sadis yang gw bayangkan kalau baca novel atau nonton serialnya. Padahal waktu di film pertama, karakter Profesor James Moriarty ini cukup menarik perhatian meski nggak muncul secara langsung. Gw juga agak kurang tertarik sama pemeran Madam Simza, padahal dia menjadi icon yang ikut petualangan seru duo Holmes & Watson selama film berlangsung. Entahlah, gw merasa karakter yang dia mainkan nggak kuat sama sekali. Gw malah tertarik banget sama istrinya Dr. Watson (Marry Watson) yang diperankan sama Kelly Reilly. Sosok yang memerankan peran singkat tapi karakternya kuat.

Begitulah sekilas review Sherlock Holmes A Games of Shadows ini. Overall, recommended bangeeettt!!!

(8.5 of 10)


Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

Siska said…
buat gue, Robert Downey Jr adalah Tony Stark. Bukan Sherly. While watched that movie i couldn't stop thinking, this guy is Iron Man. Karakter Tony Stark yang terlalu lengket sama dia atau jarak tayang 2 film ini terlalu dekat sih.
Rhein Fathia said…
@Siska:
Setuju! Kalau dari film Sherlock yang ke 1 sih gw juga udah berasa nggak sreg dengan karakter Sherlock dan Watson yang diperankan 2 aktor itu. Karena udah tahu pasti bakal beda banget, jadi ya dinikmatin aja lah.. hehehe... :D

Popular posts from this blog

2022: Slightly Romantic Comedy

Tips Belajar IELTS (yang ngga berhasil-berhasil amat)

Mein Traumhaus!