Love Looks Pretty on You by. Lang Leav
Di antara penulis buku puisi galau-modern-ala-ala, hanya karya-karya Lang Leav yang saya suka. Semua buku puisinya sudah saya baca termasuk yang terbaru Love Looks Pretty on You. Bahkan saya masih ingat salah satu bait di buku Memories yang berjudul Time; You're the one I wanted most to stay. Dengan total hanya 4 bait, puisi itu sukses bikin saya mikir dan maknanya dalam sekali. Meski mengusung tema yang mirip seperti penulis setipe lainnya, satu hal yang saya rasakan dari semua karya Lang Leav adalah: kebijaksanaan.
Tidak seperti buku sebelumnya, Sea of Strangers yang membawa tema depresif dan tentu saja membuat saya ikutan depresi saat membacanya, buku puisi ke-enam ini lebih rileks. Penulis masih mengekspresikan banyak rasa; bahagia, sedih, marah, kecewa, perjuangan, berbunga-bunga. Di sini Lang Leav menyelipkan kisah hidupnya saat ia dan sang Ibu menjadi pengungsi dan harus tinggal di kamp, bagaimana mereka bertahan hidup, sangat tidak mudah. Namun selain kebijaksanaan, ada hal lain dalam buku ini dibanding buku-buku lainnya: kedamaian.
She, the girlish one, the foolish one, the one who longs for a place with us here, where she is not welcome. And here you are, our present self, a woman in bloom, a picture of temperance, regard for kindness and humility. ~ A Meeting of Selves.
Lang Leav masih menggunakan kata-kata sederhana dalam setiap rangkaian bait, tidak memaksakan fancy vocabulary, dan puisi-puisinya tetap menyentuh hati. Di beberapa puisi, ia menggunakan gaya seolah-olah bicara dengan tegas ke pembaca, contohnya di pusi House of Straw; Women, build your house, while you're young. Build your house with bricks.
Secara keseluruhan, layaknya puisi kekinian temanya nggak jauh-jauh dari cinta. Buku ini menjabarkan tentang mencintai diri sendiri yang mengingatkan saya pada salah satu sesi dengan bu dokter, "Tetapkan dan tulis bagaimana kamu ingin dicintai dan seperti apa kamu layak diperlakukan. That's part of how you love yourself."
Comments