Gerhana Matahari 2009 & 2016

Februari sudah akan berakhir dan saya belum posting blog sekalipun. Banyak yang pengin ditulis sampai bingung mau nulis apa *intinya masih pemalasan*. 

Sesuai judul postingan, kali ini saya akan menulis yang agak-agak saintifik, membuka luka lama memori lama sebagai astronom murtad. Udah pada tahu kan kalau tanggal 9 Maret 2016 Indonesia akan dilewati oleh jalur gerhana matahari total (GMT). Untuk informasi-informasi detail, kalian bisa berkunjung ke tulisan sahabat-sahabat saya yang astronom sejati di langitselatan dan penjelajahangkasa. Di sini saya hanya ingin curhat *seperti biasa*.

Hasil jepretan amatir. Gerhana Matahari Cincin.
Pengalaman mengamati gerhana Matahari pernah saya alami di tahun 2009, tepatnya 26 Januari. Saat itu sedang ada fenomena Gerhana Matahari Cincin pada pukul 15.00-18.000. Saya dan teman-teman astronom (saat itu saya masih beneran astronom) melakukan pengamatan di wilayah Anyer. Yang menyenangkan dari tiap kali ada fenomena astronomi adalah kami berkesempatan untuk menyebarkan ilmu-ilmu astronomi ke wilayah-wilayah Indonesia yang bisa jadi kurang mendapat fasilitas pendidikan mumpuni. Kami membawa 'peralatan perang' seperti teleskop beragam ukuran, kamera beragam spesifikasi, kacamata khusus gerhana (pastinya), sampai perlengkapan workshop dengan bahan-bahan kimia.

Sebelum melakukan pengamatan gerhana, kami memberikan workshop-workshop seru untuk masyarakat atau siswa-siswa tentang ilmu astronomi terutama matahari. Contohnya seperti membuat mini sundial (jam matahari ala kuno dari 3500 sebelum masehi). Kemudian meracik ocean solaris untuk merefleksikan bagaimana sih sebenarnya proses yang terjadi di permukaan matahari nan superaksasa itu? Apakah matahari itu bola api, bola cahaya, atau bola naga? 

Selalu menyenangkan berbagi cerita & pengetahuan pada orang lain, apalagi anak-anak sekolah yang antusias. Plus, saya jadi kelihatan agak-agak intelek gitu~~ Berikut beberapa foto kenangan tahun 2009 saat Gerhana Matahari Cincin.

abaikan tato
fase gerhana & astronom murtad
Awalnya saya galau untuk ikut mengamati Gerhana Matahari Total tahun 2016 ini. Perkara waktu yang mepet banget dengan pekerjaan dan persiapan untuk pindahan ke benua lain sana. Tapi.. tapi.. Fenomena gerhana seperti kali ini baru terjadi lagi setelah 375 tahun! Meski mantan astronom, toh saya tetap tidak bisa mengabaikan panggilan jiwa itu.. So.. insyaAllah saya akan ke kota Palu untuk ikut menikmati fenomena langka Gerhana Matahari Total ini bersama teman-teman astronom lain.


Akan ada share foto-foto di instagram @rheinfathia. Kalau memungkinkan, saya akan live report juga melalui snapchat @rheinfathia. Yang di Palu, hayuk ketemuan.
sumber: langitselatan.com
ps: posting spesial tanggal kabisat #inipenting

Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

Anonymous said…
ke Palu cuma demi nonton gerhana selama 4 menit? luarbiasa niatnya. Saya sih, seperti biasa, menganggap hal-hal yang dianggap fenomena seperti ini, adalah hal yang biasa aja, menyebalkan kan? hehehe
Risyanto said…
semarang tk menarik gerhananya
Rhein Fathia said…
@warm:
Namanya juga cinta, Om.. Seperti om rela melakukan apa pun demi tante honey.. hihihi...

@Risyanto:
Mungkin karena mendung.. :D

Popular posts from this blog

2022: Slightly Romantic Comedy

A Day at The Same Time Zone

My Portofolio