[TIPS] Mengatur Uang a la Rhein

Di postingan tentang backpacking, ada yang minta tips mengatur keuangan versi saya padahal profesinya penulis merangkap pengangguran dan pebisnis ala-ala. Hahaha... Baiklah, akan coba saya share menurut pengalaman ya.. 
Kamu kapan turun, sih?????
Sebenarnya, saya sama seperti orang-orang terutama cewek-cewek pada umumnya sih: suka belanja padahal belum tentung barangnya guna. Muahahaha... Oke, ini dia kebiasaan-kebiasaan saya kalau urusan duit.

1. Nggak bisa pegang uang cash & semi cash (tabungan yang bisa diambil mudah seperti ATM, m-banking, gesek debit).
2. Suka belanja karena laper mata.
3. Punya kemampuan pencatatan keuangan yang cukup baik. Ya kalau ngga punya, gimana bisa ngurus keuangan perusahaan keluarga, yes? Walaupun Tenda Destarata masih level UKM (Usaha Kecil Miliaran #plak, tapi AAMIIINN).
4. Anti-HUTANG

Dengan tiga kebiasaan di atas, saya membagi managemen keuangan pribadi menjadi dua hal:

FINANCE ATTITUDE
Di bagian ini saya mau cerita gimana sih perlakuan saya terhadap uang dalam keseharian.

1. Pegang sediikiiiiiittt uang cash. Hahaha.. Ini beneran. Punya uang cash dalam dompet bikin suka belanja hanya karena laper mata. Solusinya adalah saya jarang bawa uang lebih dari 50,000 di dompet. Dompetnya pun dompet receh bukan yang panjang bagus-bagus merk LV gitu.. :)). Kalau ada keperluan mendadak gimana? Ah, banyak ATM, kan saya ngga tinggal di hutan. Justru jadi diingatkan kalau niat belanja karena laper mata, harus effort dulu ke ATM kan capek.

2. Saving before shopping. Setahu saya, kebanyakan orang memperlakukan uang mereka dengan menyisihkan sebagian untuk tabungan. Misalnya untuk bayar ini itu, beli itu ini, dan pos-pos keuangan lain, kalau ada sisa baru ditabung. Atau hanya menetapkan porsi untuk tabungan tidak sampai 50% pendapatan. Kalau saya sebaliknya, tabung dulu baru sisanya untuk keperluan. Contoh kasus saat saya fresh graduate dan kerja kantoran, gaji 3 juta. Kemudian, 2 juta saya tabung, yang 1 juta untuk keperluan sebulan: ongkos, pulsa, jajan, biaya laper mata. Emang cukup? Cukup-cukupin lah.. Banyak kok yang bisa dilakukan untuk hemat. Kalau saya biasa puasa Senin-Kamis dan bawa bekal makan siang dari rumah. Temen-temen kantor lama saya pasti hapal kebiasaan ini.. Hahaha...

3. Kalau mau beli sesuatu, tahan diri & tunda untuk cari uang dulu. Dari kecil saya udah terbiasa cari uang dengan cara halal apa pun. Ceritanya pernah saya share di sini. Jadi ketika suatu hari saya laper mata ingin beli sesuatu, saya bikin prinsip "tunggu 2 minggu, kalau masih pengen, baru beli". Nah, selama dua minggu itu, saya cari uang. Biasanya sih jual-jualin barang yang masih layak pakai, cari order nulis freelance, atau bantuin ortu jadi debt collector ke klien yang susah bayar (lumayan dapet fee sekian persen kalau berhasil). Nah, kalau uang udah mencukupi, apakah barang laper mata itu masih ingin dibeli? Kalau iya, cuss beli. Kalau enggak, asik dapet tabungan lagi. So, jatah tabungan di poin 2 ngga diganggu gugat.

4. Cari manfaat, bukan gengsi sesaat. Ketika ingin beli barang (yang tidak termasuk benda laper mata), saya selalu mikir: Apa manfaatnya? Penting kah? Perlu kah? Apa saya nyaman pakainya? Seberapa lama durability barang ini? Kalau beli hp seharga 1,5 juta bisa dipake 2 tahun berarti setahun 750 ribu, sehari biaya hape ini sekitar 2,000. Apa saya bisa cari uang minimal 2,000 sehari? Kalau saya beli macbook seharga belasan juta yang fungsi utama untuk menulis novel dalam jangka waktu 5 tahun, apa royalti novel saya bisa lebih dari harga macbook tadi? Iya, saya sedetail itu. Hahaha... Saya bukan pecinta barang branded dan kalau ternyata barang branded itu bermanfaat ya oke-oke aja. Hp cukup yang bisa sms, telepon, WA, LINE, yang penting pulsa & kuota internet ada. Beli apa pun kriteria saya adalah sesuai kebutuhan, nyaman, cari paling murah.

5. Beli, jual lagi. Seperti yang saya bilang di atas, tentang hobi belanja karena laper mata. Meski begitu, saya juga mikir apa barang ini bisa dijual lagi nantinya? Hahaha.. Saya hobi belanja barang-barang lucu tapi ngga penting di ebay. Entah kenapa saya addicted sama sistem bidding ebay & kalau dapet barang murah hepi banget. Setelah barang dateng, biasanya saya jualin lagi karena ngga perlu-perlu amat. 

6. Kecuali lupa bawa dompet saat jalan bareng temen-temen, saya nggak pernah ngutang. Utang ini menjerat banget, apalagi kalau udah kebiasaan, super bahaya. Ortu saya mengajarkan bahwa berapa pun uang yang kita punya, harus cukup, gimana pun caranya, tanpa ngutang. Kecuali ada kejadian berbahaya mengancam nyawa (jangan sampe kejadian), cari utangan ini sumber duit nomor terakhir.

INVESTMENT

Katanya ngga bisa pegang uang cash & semi cash, terus disimpen di mana? Investasi dong yah. Bisa dibilang saya hampir nggak pernah ada uang di rekening tabungan lebih dari 5 juta dalam seminggu. Pernah dengar istilah 'jangan simpan telur dalam box yang sama'? Dalam investasi juga begitu, dibagi-bagi ke beberapa pos. Oiya, jangan dipikir investasi itu harus duitnya banyak macam beli tanah atau rumah. Kurang dari 1,000,000 pun bisa kok.

1. Kursi. Apah? Kursi? Kan ceritanya Tenda Destarata suka sewa-sewain barang untuk event apa pun, kursi selalu memegang peranan penting. Emang pernah datang ke nikahan orang ga ada kursi? Pasti ada kan.. Nah, saya mengalokasikan sebagian tabungan untuk beli kursi, lalu kursi tersebut disewakan, uang 'berbentuk' kursi ini diputer untuk menghasilkan keuntungan. Kalau mengendap di tabungan, nggak bisa kan? Jadi, saya punya barang (pilih kursi berkualitas bagus yang harganya masih tinggi untuk dijual lagi) dan saya dapat uang.

2. Logam Mulia. Kalau nggak punya lahan untuk muter duit gimana? Emas (dalam bentuk keping, bukan perhiasan) ini bentuk paling mudah untuk investasi. Dengan modal 500an ribu, udah bisa beli emas 1 gr. Kenapa LM? Karena harganya relatif mengikuti inflasi. Uang 500 ribu di bank, 10 tahun lagi akan tetap segitu (bahkan berkurang), tapi kalau dibelikan emas, harganya akan naik seiring zaman. LM termasuk investasi aman untuk jangka panjang. Beli sedikit-sedikit, simpan baik-baik, 10 tahun lagi mungkin bisa dijual untuk biaya pendidikan anak.

3. Saham. Ini kalau dijelaskan bisa panjang lebar luar biasa. Pastinya, kalau bisa sedikit analisis ala-ala, beli saham bisa dapat keuntungan % per tahun lebih besar daripada bunga tabungan bank. 

4. Nulis novel. Iya, nulls novel itu investasi banget. Usaha keras sekali (investasi waktu, tenaga, pikiran, uang), lalu royalti mengalir. 

Sampai saat ini saya cukup nyaman dengan metode di atas. Jadi kalau ada yang tanya kok bisa ujug-ujug beli tiket murah atau pergi backpacking, ya karena saya selalu menabung meski tanpa alasan. Kalau ada tiket promo & pengen jalan-jalan, tinggal cusss cairkan dana. Kalau butuh uang kepepet gimana? Hmmm.. pinjem uang Tenda Destarata, sih. Hahahaha.. Mencairkan saham & jual emas paling butuh 2-3 hari. 

Beberapa poin yang perlu diingat:
 * Mengatur keuangan adalah tentang KEBIASAAN yang berkolerasi dengan perilaku dan gaya hidup. 
 * Yang menyebabkan keuangan seseorang sehat adalah seberapa besar pengeluaran, BUKAN seberapa besar pendapatan.
 * Status saya single tanpa tanggungan, tanpa cicilan.
 * Jangan lupa zakat.

Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

rara evelin said…
Ya ampun seneng banget komentarku didengerin, Mbak. Terima kasih banyaaakkkk yaaa:))

Pantesan, ternyata Mbak punya investasi diem-diem juga ya. Jadi uangnya memang harus dibagi-bagi. Buat nabungnya dipisahin duluan, buat investasi juga ya. Baru udah gitu mau gak mau sisanya buat keperluan. Cewek normal ya kita, liat barang nggak penting kalo manjain mata pasti pengin dibeli hehe.

Jadi sekarang Mbak nyambil bisnis di perusahaan keluarga juga ya? Di sana lagi ada posisi kosong nggak sih Mbak? Ya siapa tau bisa aku isi juga *nebeng nyari loker* :D

Sekali lagi makasih banyak ya Mbak, tipsnya mau aku save langsung. Kalo lupa berhemat, baca tulisan ini lagi biar selain inget, juga terpacu buat nabung dan jala-jalan~~~
Retno said…
betul banget, sisihkan tabungan dulu, baru dibagi-bagi buat keperluan lain. Kalo kayak gitu, dalam setahun udah bisa keliatan banget hasilnya :D
Bai Ruindra said…
Setuju mbak. Salam kenal dr Aceh :)
Anonymous said…
edun Rhein !
aku hanya bisa malu, niat nol utang belum kesampaian euy #malahcurcol hahaha
hidupmu keren lah pokoknya !

Popular posts from this blog

Mein Traumhaus!

2022: Slightly Romantic Comedy

Tips Belajar IELTS (yang ngga berhasil-berhasil amat)