Life is Love and Just for Fun
Apa versi kehidupan dan kebahagiaan menurutmu? Banyak teman kah? Banyak uang kah? Kesuksesan di pekerjaan? Banyak selingkuhan? *Uppzz...* Well, tiap orang punya versi bahagia menuurut pola pikir mereka masing-masing. Pun Rhein yang punya asumsi "Life is Love and Just For Fun". Terkesan menyepelekan dan tidak menghargai hidup kata beberapa orang. Rhein anggap saja mereka hanya berpemikiran pendek lah ya... :p
Kita lahir di dunia ini, menghirup nafas kehidupan, karena adanya cinta. Terkesan klise memang. Namun kelahiran kita di dunia disambut suka cita, didoakan oleh para malaikat, disambut keluarga. Lalu dimulailah, episode kehidupan dengan kita sendiri sebagai pemeran utama. Menapaki hidup, dengan segala daya upaya. Belajarlah kita tentang apa itu pertemuan, perpisahan, kehilangan, kesedihan, jatuh cinta, perjuangan. Wow.. What a wonderfull life! Dan apa yang kita dapat? Ah, terlalu naif jika kita mengkalkulasikan nikmat dan kebahagiaan yang Tuhan beri secara matematis.
Yang pasti, rencana Tuhan selalu indah. Karena Tuhan Maha Baik, karena Tuhan miliki banyak cinta dan tidak pernah menyakiti hamba-Nya. Lalu, bahagiakah kita? Ah, sebagai manusia kita terlalu sering mengeluh dan memaki keadaan yang ada. Fitrah memang, karena manusia punya banyak keterbatasan.
Rhein pernah membaca novel Musashi, cerita tentang samurai Jepang zaman dulu. Salah satu tokoh pendeta bernama Takuan pernah berkata, "Orang yang bahagia di akhirat nanti, adalah mereka yang bahagia pula di dunia.". I really love that quote! Kalau dipikir-pikir, masa iya sih manusia yang bahagia di akhirat alias masuk surga adalah manusia yang di dunianya aja nggak bahagia? Manusia yang sering mengeluh, sering iri, serakah, sombong, banyak maunya, malas, de-el-el. Hellow... Di dunia aja nggak bahagia apalagi di akhirat coba??
So, sejak itu Rhein mulai belajar untuk selalu bahagia dalam kehidupan. Meraih bahagia dengan rasa syukur, sikap ikhlas, mencintai dan berbagi pada sesama, berusaha menggali potensi untuk kehidupan yang lebih baik, menjadikan dalam setiap hembus nafas adalah kebahagiaan. Memang, dalam kehidupan akan ada rasa kecewa, rasa sedih, dan terjatuh berkali-kali. Tapi salah seorang sahabatku bilang, "Tenaga yang banyak dan waktu yang panjang ga ada artinya ketika akhirnya kamu sampai disana....". So, ujung-ujungnya toh kita akan bahagia juga dalam kehidupan ini.
Terlalu mubazir dan rugi energi lah kalau kita menghabiskan waktu hidup ini hanya untuk bersusah-susah. Hellowww.. Siapa sih yang mau hidup susah? Tiap orang pasti pengen bahagia, kan? Tergantung dari bagaimana usaha mereka untuk meraihnya...
Kita lahir di dunia ini, menghirup nafas kehidupan, karena adanya cinta. Terkesan klise memang. Namun kelahiran kita di dunia disambut suka cita, didoakan oleh para malaikat, disambut keluarga. Lalu dimulailah, episode kehidupan dengan kita sendiri sebagai pemeran utama. Menapaki hidup, dengan segala daya upaya. Belajarlah kita tentang apa itu pertemuan, perpisahan, kehilangan, kesedihan, jatuh cinta, perjuangan. Wow.. What a wonderfull life! Dan apa yang kita dapat? Ah, terlalu naif jika kita mengkalkulasikan nikmat dan kebahagiaan yang Tuhan beri secara matematis.
Yang pasti, rencana Tuhan selalu indah. Karena Tuhan Maha Baik, karena Tuhan miliki banyak cinta dan tidak pernah menyakiti hamba-Nya. Lalu, bahagiakah kita? Ah, sebagai manusia kita terlalu sering mengeluh dan memaki keadaan yang ada. Fitrah memang, karena manusia punya banyak keterbatasan.
Rhein pernah membaca novel Musashi, cerita tentang samurai Jepang zaman dulu. Salah satu tokoh pendeta bernama Takuan pernah berkata, "Orang yang bahagia di akhirat nanti, adalah mereka yang bahagia pula di dunia.". I really love that quote! Kalau dipikir-pikir, masa iya sih manusia yang bahagia di akhirat alias masuk surga adalah manusia yang di dunianya aja nggak bahagia? Manusia yang sering mengeluh, sering iri, serakah, sombong, banyak maunya, malas, de-el-el. Hellow... Di dunia aja nggak bahagia apalagi di akhirat coba??
So, sejak itu Rhein mulai belajar untuk selalu bahagia dalam kehidupan. Meraih bahagia dengan rasa syukur, sikap ikhlas, mencintai dan berbagi pada sesama, berusaha menggali potensi untuk kehidupan yang lebih baik, menjadikan dalam setiap hembus nafas adalah kebahagiaan. Memang, dalam kehidupan akan ada rasa kecewa, rasa sedih, dan terjatuh berkali-kali. Tapi salah seorang sahabatku bilang, "Tenaga yang banyak dan waktu yang panjang ga ada artinya ketika akhirnya kamu sampai disana....". So, ujung-ujungnya toh kita akan bahagia juga dalam kehidupan ini.
Terlalu mubazir dan rugi energi lah kalau kita menghabiskan waktu hidup ini hanya untuk bersusah-susah. Hellowww.. Siapa sih yang mau hidup susah? Tiap orang pasti pengen bahagia, kan? Tergantung dari bagaimana usaha mereka untuk meraihnya...
Love is real, real is love. -John Lennon-
Comments
mbak bisa rasakan klo rhein orgnya optimis en positive thinking^^