si Tokek

Di rumah gw, ada banyak banget tokek. Tau tokek kan? Itu loh cicak raksasa. Entah sejak kapan keberadaan tokek ini jadi fenomena (jiah.. ni bahasa) tersendiri di rumah gw. Dari suaranya "tokek..tokek...tokek..." yang biasa dijadikan bahan tebak-tebakan seperti: tokek (Rhein cantik).. tokek (Rhein manis)... tokek (Rhein pinter). Ataupun jadi bahan taruhan apakah pertandingan softball adek gw bakal menang atau kalah. Tokek (menang)... tokek (kalah)... tokek (menang)... Dan jangan salah, keberhasilan gw masuk SPMB dulu pun terinspirasi dari tokek ini. Weitz, berarti ni tokek udah lama juga ya di rumah gw. Secara gw kuliah udah 4 tahun lebih. Hahaha...

Bentuk dan warna tokek di rumah gw pun berbagai macam. Ada yang kulit dasarnya putih pucat dengan bintik-bintik warna merah, kuning, hijau (lampu lalu lintas kalee), atau pun warna kombinasi. Bapak yang paling suka sama tokek warna-warni ini. Artistik menurut beliau. Tapi ada juga yang warnanya gelap. Tokek paling menyeramkan yang pernah gw lihat adalah warna dasar kulit cokelat tua dengan bintik-bintik hitam. Hiiiyyy.. Yakin tuh tokek pasti buruk rupa di dunia per-tokek-an. Tapi tetep aja, sebagus apapun warna-warni tokek, gw nggak berani tidur di kamar yang ada tokeknya. Paling nggak, tokeknya ngumpet dulu deh di balik lemari.

Ada banyak mitos tentang seputar tokek yang biasa dicetuskan para tamu kalau datang ke rumah dan mendengar suara tokek. (Eh, pas gw nulis ini, tokeknya bunyi. Nyadar kali lagi diomongin. hahaha...). Ada yang bilang, tokek bawa hoki. Terus kalau bunyi tokeknya 7 kali hokinya makin gede. Atau rumah yang banyak tokek katanya "hangat" (ni gw ga ngarti maksudnya apa). Tapi Alhamdulillah semua yang baik-baik. Eittzz, bukan musyrik loh ya. Gw sih bersyukurnya semenjak ada tokek, nggak pernah lagi ada yang namanya tikus. Mending tokek lah daripada tikus bawa penyakit dan kotor.

Lalu kata-katanya lagi, tokek ini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dan mahal banget kalau dijual, bisa sampe puluhan juta. Widiiiww... jual satu tokek bisa beli berapa motor ya gw?? Pernah gw bercakap-cakap sama si bungsu.

Rhein: Ban, kita jualan tokek aja, yuk. Katanya 1 tokek harganya bisa 100 juta.
Bani: Jangan, ah. Kasian.
Rhein: Iya sih, bener juga.
Bani: Lagian ntar rumah kita jadi nggak hoki lagi.
Rhein: Iya ya, hoki rumah kita kan bisa lebih dari 100 juta.

Maka selamatlah para tokek itu.


Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

Melody Violine said…
dah lama ga mampir ^^

untung udah ga ada tokek di rumah gw, hahahaha, waktu kecil sering banget tuh kedengeran, tu tokek sampe uzhur ga nemu jodoh juga kali, makanya ga beranak-pinak, hehehe
Rhein Fathia said…
@Melody:
Weleh... jodohin aja apa ya sama tokek di rumah gw?? Hahahaha...

Popular posts from this blog

Backpacking & Birthday!

Kenapa pada Nikah Cepet, sih?