Ulang Tahun dan Rumah

Home sweet home! 😻


Saat Bani pulang ke Bogor setelah sebulan tinggal sama saya di Praha, rasanya sedih dan mellow banget. Saya yang sudah terbiasa hidup sendiri dan jumawa dengan ke-independent-an, ternyata senang saat tinggal dengan orang yang dekat dan bisa saling memahami. Menyenangkan saat ada yang bisa diajak sarapan bareng, nyoba restoran baru, nonton, pulang kantor/gym mendapati apartemen nggak kosong, atau cuma diem-diem aja sibuk sama kerjaan masing-masing karena sejatinya kami sama-sama introvert.


Untunglah sedihnya nggak perlu lama-lama karena dua minggu kemudian, saya pulang ke Bogor. Yippie! Pas banget bulan ramadan jadinya nggak perlu nunggu buka puasa lama saat summer (Hahaha). It hits different feelings while you’re doing this spiritual-religious thing in a place where you’re experienced it for the first time or place you’re growing with it. Jalanan macet jelang maghrib, bukber merangkap reuni, tarawih, menu buka puasa yang malah merusak rencana diet, mendengar lantunan tadarus Bapak-Ibu, ketemu nenek dan keluarga besar, kue-kue, etc etc. Mau seberapa enak menu Lebaran di Kedubes RI di Praha, rasanya jauh beda dengan rumah. 


Pulang ke Bogor membuat saya menyadari banyak hal. Makanan Indonesia itu super enak nggak ada lawan. Bergosip paling seru adalah dengan Ibu. Melihat Uki dan Bani menjalani keseharian mereka, saya terharu ternyata adik-adik tumbuh dewasa dengan ketangguhan masing-masing (tapi di hati saya, mereka tetap bocil). Momen makan siang dengan Bapak sambil diskusi banyak hal membuat saya makin menyadari I have the best Dad in the world, not only because of his responsibility to family, but also how he sets high standard to be a gentleman. 


Dua bulan di Indonesia, saya kembali ke Praha. Terima kasih pada kantor dan bu Bos atas fasilitas membolehkan saya kerja remote. I love my family, so much. And I was excited to be back to Prague too. Kembali ke rutinitas kerja dengan kolega yang suportif, hang out dengan sahabat yang (alhamdulillah banget) selalu bisa saling memotivasi untuk upgrade skill dan karir, back on track 4-5 times a week went to the gym, jalan-jalan sendiri menikmati Praha yang cantik. This is the place where I belong to as well. 


Meninggalkan Bogor berarti harus lepas dari semua fasilitas kenyamanan; bidet, kucing pereda stress, ga perlu masak atau mikir menu, ga bayar tagihan, ada yang bisa diajak ngobrol kapan aja, gampang cari jajanan enak dan murah, intinya kalau mau apa-apa tinggal request, “Pak, Bu, teteh pengen ini-itu…” Cling terkabul. Bogor adalah rumah nyaman tempat saya jadi anak manja. Kembali ke Praha, mendapati situasi yang memaksa keluar dari semua kenyamanan tapi membuat saya lebih hidup; bayar bill (inflasi yang bikin semua harga naik huhu T_T), mikir menu dan harus masak, hemat, rutin ke gym, benerin apa-apa kalau ada yang rusak di apartemen, bahkan keterasingan karena bahasa yang (masih) sulit dimengerti. Praha adalah rumah yang menyulap saya agar tumbuh menjadi manusia lebih baik. 


Ngomongin tentang rumah, dulu tuh sempet merasa bersalah karena meski saya bahagia banget pulang ke Bogor, tapi saya juga bahagia tinggal di negeri kastil ini. Then I was thinking, it is okay. I should be grateful to have 2 amazing home. 


Serba-serbi bulan Juni

Juni 2022, ulang tahun ke 35. Sejak tahun 2017 (usia 30) di mana saya merasa menjadi titik balik hidup, saya makin menyadari bahwa Tuhan tuh bener-bener penulis skenario hidup terbaik. Mimpi-mimpi yang terkabul, support system yang makin solid, kesehatan, rasa cukup atas rezeki yang dikasih, banyak banget deh pokoknya sampai saya bingung kalau ini adalah karma, pasti semua yang saya dapat ini turunan dari semua hal baik dan doa dari Bapak sama Ibu. 


Bahkan, mimpi sesederhana “Pengen tinggal di Praha karena kotanya banyak kastil dan istana, jadi saya pengen merasakan hidup ala-ala di dunia Princess”, gitu aja dikabulin sama Tuhan. Kemudian nggak berasa aja udah tiga tahun saya tinggal di kota cantik ini. Maka, doa-doa ulang tahun saya nggak jauh beda; semoga Bapak-Ibu Uki Bani selalu sehat panjang umur, semoga pertemanan saya dengan Angie, Bisma, Chelsea bisa selamanya sampai tua, semoga saya makin dewasa dan bijaksana dalam menghadapi problematika hidup, dan semoga kamu sehat serta baik-baik saja di mana pun berada.


I love my life, with all the struggle, sadness, and happiness. I love my home, place where I feel safe and being accepted. 


While Bogor provide me warm and comfort, Prague takes me to excitement and magic. :)


Negeri Kastil, Juni 2022.



Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

Eko Julianto said…
Kalo tinggal di luar negeri kadang kangen ya sama negeri sendiri, terus kadang baru merasa kalo tinggal di Indonesia itu enak.

Popular posts from this blog

Kaleidoskop 2021

Backpacker Thailand Trip (part-5): Chatuchak Market, Belanja, & Kuliner