Buku dan Imaji yang Kembali

Kemarin, saya kembali merasakan nikmatnya membaca buku. Satu hal yang sudah hampir saya lupa bagaimana rasanya dalam beberapa waktu yang lama. Satu hal yang telah terenggut karena otak dan hati saya selalu memikirkan hal lain. Satu hal yang sangat saya rindu. Buku dan imaji saya yang berkeliaran dengan bebasnya. Rasanya, seperti bergemuruh hebat namun nyaman. Zona nyaman yang saya rindu. Imaji saya, ternyata tidak buntu!

Buku fiksi, tebal hampir 5 centi. Habis saya baca tidak sampai satu hari. Dalam perjalanan Jakarta-Bandung-Bogor. Di mobil, kosan adek, rest area. Hahaha.. Jadi teringat dulu kalau bermain dengan sepupu-sepupu dan saya tidak bisa diam mengganggu mereka. Salah seorang dari mereka akan berkata, "Kasih aja Tia buku, pasti diem deh nanti dia."


Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

mantab... jadi sarjana ternyata asyik juga hahaha..
Unknown said…
kalo buku giancoli yang tebalnya 5 centi juga kira2 berapa lama neng???
Rhein Fathia said…
@QupleSweet:
Jelas asik dunk.. huhuy...

@Bang Fandy:
Kalau itu mah, udah 5 tahun aja ga tamat mulu, bang... =))

Popular posts from this blog

2022: Slightly Romantic Comedy

Tips Belajar IELTS (yang ngga berhasil-berhasil amat)

Mein Traumhaus!