Dua Bulan

Dua bulan lalu, kami berdua masih sama-sama gadis ababil. Dengan tingkah laku nggak jauh beda dengan gadis-gadis lainnya. Nongkrong sana-sini, kelayapan dari resto ke resto, cafe ke cafe, ketawa ketiwi, gosip bergosip, bermain dengan para lelaki. Dua gadis cantik, bahagia dan menikmati kehidupan hedonisme-nya. Meski tak jarang itu hanya untuk lari dari masalah dan air mata.

Dua bulan lalu, masih terasa ringan semuanya. Saling dukung, cinta, dan doa. Terasa manis bahagia. Dua bulan lalu, masih begitu.

Dua bulan kemudian, waktu terasa singkat terlalui. Begitu banyak kejadian-kejadian silih berganti. Terasa benar-benar cepat. Oh, tidak terasa malah. Hingga tiba-tiba semua jadi seperti ini. Keputusannya, keputusanku, keputusan kami. Dan sekejap saja, "SPLASH!!" dunia kami begitu berubah. Ada tangis dan tawa di sana. Terasa gugup dengan permainan Tuhan yang sebegitu cepatnya. Benar-benar yah.. Kun fa yakun! Allah Maha Besar, pengendali segalanya.

Dua bulan kemudian, yaitu kini. Masih tetap ada saling dukung itu, saling cinta itu, dan tentu saling mendoakan itu. Kini, dan Insya Allah selamanya. Aku sayang kamu, selalu...

Love is real, real is love. -John Lennon-

Comments

Popular posts from this blog

2022: Slightly Romantic Comedy

The Only One Lady's Birthday

A Day at The Same Time Zone